Motorcycle Vespa Dimas Prapanca: 2015

dim

Selasa, 23 Juni 2015

TECHNICAL SUPPORT

DEFINISI
Dukungan Teknis atau Technical Support adalah layanan yang diberikan oleh suatu perusahaan untuk membantu mengatasi masalah client dalam penerapan, pemakaian, dan konfigurasi perangkat keras atau perangkat lunak.
PENJELASAN
A. Multi-tier Technical Support
Klasifikasi dukungan teknis/technical support dibagi menjadi 3 tingkatan (tier) atau level .Hal ini bertujuan untuk membagi tugas dan tanggung jawab diantara teknisi dan untuk memberikan layanan yang maksimal kepada client. Tingkatan technical support tersebut adalah :
1. Level I
Ini adalah "garis depan" dalam layanan dukungan teknis. Personel-personel yang ditempatkan di Level I memiliki pengetahuan umum tentang produk yang ditangani, seperti instalasi dan konfigurasi standard. Tugas pertama personel Level I adalah mengumpulkan informasi dari pelanggan dan menentukan masalah pelanggan dengan menganalisis gejala dan mencari tahu masalah dasar. Setelah masalah diketahui, untuk permasalahan umum dapat ditangani , seperti mereset username, membetulkan masukan ip address, memperbaiki info subcription, dll,  dapat juga memberikan saran ke client untuk melakukan perbaikan dengan panduan operator, misalnya konfigurasi dasar, pengecekan masalah dasar, dan troubleshooting sederhana. Jika masalah membutuhkan penanganan teknis tingkat mahir, maka personel level I akan membuatkan tiket laporan ke Level II. Dalam beberapa industri, personel level I membutuhkan pengetahuan, persyaratan produk dan kondisi yang ditawarkan oleh bisnis daripada informasi teknis itu sendiri . Contoh dari Level I Technical support adalah Call Center 24 jam dan dukungan tiket di WHMCS untuk hosting. Secara umum perusahaan IT hanya memberikan layanan sampai Level I.
2. Level II
Ini adalah level berikutnya setelah level I. Personel yang ditugaskan di Level II memiliki kemampuan advanced dan sertifikasi khusus dalam penanganan teknis produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan.
Level II menganalisa data yang diperoleh oleh Level I.Tugas-tugas personel level II dalam penanganan masalah meliputi pergantian perangkat keras, perbaikan OS dan perangkat lunak, diagnostik lengkap, melakukan remote ke system client untuk penanganan lebih dalam.
3. Level III
Level III adalah level tertinggi dalam klasifikasi tingkat technical support. Personel di level ini selain memiliki spesialisasi teknis yang mumpuni, juga memiliki pengalaman menangani system kritis. Level III bekerjasama dengan Level I dan Level II untuk analisa masalah dan pengumpulan informasi, tapi tidak terbatas untuk itu, Level III dapat menghubungi client secara langsung.
Level III melakukan evaluasi, analisa, dan memberikan solusi untuk masalah-masalah baru, masalah yang sulit dipecahkan Level II, serta merancang ulang sistem sesuai kebutuhan client. Jika diperlukan maka Level III akan menangani masalah client secara onsite (langsung di tempat). Jika suatu masalah itu berakar dari sumber perangkat lunak atau kelemahan desain perangkat keras, maka personil Level III memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikannya dengan pengembang/developer produk tersebut. Personil level II juga memiliki kemampuan untuk konfigurasi ulang, instalasi ulang, dan merancang program tambahan , dengan tetap mempertahankan integritas data di sistem client.
B. MSP (Manage Service Provider)
MSP adalah salah bentuk Technical Support.Secara umum MSP adalah perusahaan yang memberikan dukungan teknis menyeluruh untuk suatu produk atau untuk keseluruhan sistem di perusahaan client. Perusahaan MSP dapat memberikan dukungan hanya untuk produk yang dipasarkan atau diproduksi, ataupun memberikan dukungan untuk produk pihak lain. Biasanya jika perusahaan MSP memberikan dukungan teknis untuk produk lain atau untuk seluruh sistem IT client, disebut Outsourcing Technical Support. Keuntungan disisi client, mereka dapat fokus ke bisnis inti perusahaan ,sementara masalah IT ditangani oleh Perusahaan MSP, hal ini juga dapat menghemat kebutuhan karyawan, mempermudah birokrasi, dan menjamin sistem dapat berjalan dengan baik. Rata-rata perusahaan MSP adalah rekanan resmi dari produsen atau developer produk yang didukungnya, hal ini memberi jaminan bahwa penanganan teknis bisa sampai ke level developer.
C. HSP (Hybrid Service Provider)
HSP adalah tingkat lanjut dari MSP. Perusahaan HSP dapat menangani kebutuhan client dengan cara mendistribusikan program, patch, update, dll melalui sistem Cloud (Komputasi Awan). HSP dapat melakukan perawatan berkala dan pengawasan terhadap sistem secara online dan realtime


TUGAS TECHNICAL SUPPORT
1. Sentralisasi Aplikasi
Beberapa hal yang patut kita perhatikan untuk membuat sentralisasi aplikasi ini maksudnya adalah untuk memudahkan client pc memanfaatkan sumber daya secara bersama sama misalnya saja antivirus server
Membuat antivirus menjadi tersentral sangatlah baik untuk menghemat koneksi internet, sehingga, masing masing client pc tidak perlu mengupdate antivirus / antispywarenya langsung ke internet, cukup melalui server saja, walaupun begitu kita tidak harus membeli antivirus server, kita bisa pakai antivirus yang free (spt calmav, avg free, dsb), hanya saja kita perlu mengetahui skematik cara kerja proses update antivirus, dan kita bisa membuat batch file yang akan di letakan di schedule task client pc.
Pada dasarnya, model kerja proses update antivirus itu mirip mirip, ada yang def nya terdiri dari 1 file, 1 folder, ada yang beberapa file, ada yang di zip dsb, sehingga intinya kita hanya perlu mengkopikan definisi tersebut ke client pc, masalahnya kita perlu mencari tahu file file apa saja yang di update oleh antivirus sewaktu dia sedang melakukan proses update koneksi ke internet, untuk mencari itu, gunakan software untuk memonitor file ( ada banyak freeware di google, ketikan saja “file monitor” ) jadi, folder def antivirus itu bisa di share melalui jaringan, dan pc client bisa membuat map langsung ke folder tersebut, sehingga di pc client jangan lupa untuk memasukan batch file kedalam schedule task dan atur waktu update client tersebut.
Untuk membuat map / tidak, hanya akan mempermudah proses pembuatan batch filenya saja, sedangkan untuk proses membuat batch file diperlukan kemampuan batch dos programming (windows) dan shell (dilinux), untuk lebih detail nya bisa merujuk ke artikel saya sebelumnya tentang batch file.
Print ServerSelain itu, kita bisa membuat shared printer juga di server ini baik itu ke printer langsung ataupun ke pdf server, kita tinggal install aplikasinya dan share langsung, sehingga ini akan menghemat biaya untuk membeli print server yang bisa seharja 1jt an DHCP dan domain controller atau kalau komputernya memadai kita bisa buat dhcp server dan domain, built in di 1 tempat.
2. Data Center
Untuk menghemat spesifikasi komputer dan menjaga keamanan data, sebaiknya di buat sebuah data center kecil atau bisa disebut juga dengan NAS ( Network Attach Storage) bentuk NAS ini ber variasi, ada yang built in, dan ada yang bikin sendiri, kalau mau bikin sendiri sangatlah mudah, bisa dengan windows ataupun dengan Linux, kalau windows memberikan kemudahan pengaturan hak akses untuk folder yang langsung terintegrasi dengan domain controller, begitu juga linux, mungkin kesulitanya terletak pada saat proses upgrade kita harus meng set mounting drive baru dan membuat samba lagi kedalam nya.
Untuk membuat NAS ini gunakan saja PC dengan spesifikasi se adanya, dan di sesuaikan OS nya, kalau pentium 2, bisa pakai LINUX NAS LITE, atau kalau spesifikasinya lebih memadai dan ada licens windows 2000 bisa pakai Windows saja.
Spec hardware Rekomendasi saya adalah:
Pentium 3 processor 800 - 1ghzRAM 256 - 512mbSATA / PATA Controller Card (pci)Harddisk sebanyak2 nya ( sesuaikan dengan kebutuhan anda )Ethernet cardWindows 2000MinimumPentium 2Ram 128SATA / PATA Controller card (pci)HarddiskEthernet cardLinux NAS LITE
untuk grafis nya, pilih yang ada saja, atau kalau mau mencari di toko, bisa memilih grafis seken yang paling murah, karna kita tidak membnutuhkan grafis yang memadai disini, onboard lebih bagus.
sedangkan NAS yang built in sudah mulai banyak dipasarkan, dengan harga yang tidak begitu mahal, menyediakan berbagai interface USB, LAN, dan bahkan ada yang Sudah support dengan USB LAN dan FIREWIRE, dan ngga tanggung tanggung, ada juga yang didalamnya sudah ada disk nya, yang bisa di upgrade.
biasanya untuk NAS box yang built in ini untuk mengkonfigurasinya melalui media web interface, core engine nya juga berbasis linux kok, biasanya di dalamnya sudah ada ftp server, web server, folder access management, dll, sebelum membeli cek dulu feature yang di butuhkan untuk ke depanya, supaya tidak menyesal di kemudian hariSelain itu, jangan letakan mp3 atau file streaming di dalam NAS ini, karena kinerjanya akan mengalami penurunan disaat banyak yang men streaming file, dan proses fragmentasi filenya pun akan cepat meningkat, dan kitapun akan kerepotan nantinya.

Dengan menggunakan model seperti ini, ini akan menghemat disk yang ada di pc client, kalau kita merakit pc client kita bisa pilih disk yang 20Gb (kalau masih ada), karena untuk data mereka tidak perlu simpan di pc nya, sentral kan saja, akan lebih mudah. sehingga dengan adanya NAS ini kita bisa:
menyimpan data dan hak aksesnya berdasarkan seseorang, group, dll Kita bisa meletakan aplikasi portabel untuk troubleshooting pc Menyimpan kumpulan driver / update dan patch os terbaru dan kesemuanya itu tersentral
3. Backup Center
Untuk backup center ini secara fungsional kita harus memilikinya, kita boleh gunakan NAS kita (limit budget) untuk itu atau kita membuat 1 NAS lagi yang isinya Backup data, Backup ini bisa juga di gunakan untuk membackup NAS yang sudah ada sebelumnya, maklum saja, kalau NAS nya berbasis Linux, dan di map oleh windows, pada saat terkena virus ini akan membahayakan data yang ada didalam NAS tersebut, jadi walau bagaimanapun backup ini sangat berperan penting.
selain itu, data internal client pc pun butuh di backup, semisalnya tidak tertolong lagi dan harus di reformat, misalnya data outlook, profile, favorite, dsb, jadi kebutuhan backup ini sangatlah penting untuk kelangsungan kerja ruang lingkup sistem.jadi dapat disimpulkan fungsi utama dari backup ini adalah:
Untuk membackup image. Image adalah replika sebuah partisi yang di kompress kedalam 1 file, Maksudnya adalah,buatlah sebuah image dari sebuah komputer yang baru di fresh install, masukan semua default software yang ada beserta konfigurasi nya, sebagai contoh:
install lah pc baru yang kosong dengan aplikasi berikut
driversofficeantivirusantispywarecodecprinterimage viewerpdf viewerwin-ampfirefox browser + pluginVNC Serverip Identify tools
konfiguration file (misalnya, batch file untuk update antivirus, untuk backup data, untuk map network drive, dan lainya)lalu, gunakan norton ghost, untuk membuat image pada partisi tersebut, untuk proses pembuatanya bisa gunakan minipe windows live cd, nah nantinya file image itu dapat disimpan di dalam backup drive, dan pada saat ada pc yang komputernya tidak tertolong lagi, kita dapat mengembalikan pc dengan waktu yang sangat cepat tampa harus menginstall ulang, tentunya untuk memudahkan proses restorasi OS yang sudah rusak namun untuk itu kita harus membuat ftp server pada backup drive untuk memudahkan proses transfer file image ke komputer yang akan di restore.
Untuk membackup file file konfigurasifile file penting user yang akan di reinstall ulang pc nya dapat disimpan disini batch, library, outlook pst, addressbook, favorite, dll. Untuk memabackup NAS Sebelumnya walau bagaimanapun data center adalah aset data yang harus di lindungi, karena semua user datanya tersimpan di dalam data center, sehingga backup NAS itu sendiri pun diperlukan, jika masing masing NAS (Data center dan Backup) terdapat service ftp di dalamnya kita bisa menggunakan FTP Synchronizer untuk membackup kedua server tersebut, atau dengan bacth file hanya dalam hitungan klik
4. Remote System
Remote system akan sangat bermanfaat bagi para teknikal support yang memiliki klien pc yang agak banyak, ini akan menghindari masalah mondar mandir yang mungkin akan menjadi keluhan pada it tech support, sehingga untuk itu dengan adanya VNC server kita tinggal meremote pc client yang bermasalah, tampa harus mengunjungi pc tersebut,sungguh penghematan energi yang baik.
Kita tinggal menerima telepon, mendengar keluhan, dan meminta ip addressnya berapa (jgn lupa meletakan program untuk menampilkan ip address di systray untuk memudahkan) dan kita tinggal kirim koneksi vnc ke user dan nanti nya user tersebut akan menerima popup akses untuk permintaan akses koneksi (hal ini patut di lakukan agar user merasa aman kalau pc nya tidak di remote secara silent), setelah di terima kita siap memperbaiki masalah.
Untuk beberapa hal yang ridak bisa di remote barulah mau tidak mau kita harus datang ke onsite nya, untuk melihat masalahnya, misalnya tidak mau boot, blank screen, dan hardware error

5. Report dan Dokumentasi
Setiap kasus yang / problem, baik atau yang sudah di selesaikan maupun yang belum, kita harus membuat laporanya, dan tindakanya, hal ini sangat penting untuk atasan kita, kalau kita kerja dengan baik dan ada laporanya. Selain itu, jika ingin lebih baik lagi, terapkan lah sistem ticketing untuk pekerjaan kita, sehingga hal ini memudahkan kita untuk membuat laporan laporan masalah dan kerusakan, namun untuk membuat sistem ini di perlukan web server apache, php danmysql, kita bisa menggunakan server kita sebelumnya yang sudah ada untuk aplikasi ini, karena banyak sekali aplikasi ticketing yang beredar di sourceforge.net yang gratis dan bisa di gunakan dan di manfaatkan, yang di dalamnya sudah mencakup knowledbase ticket sistem, user profuile dan lainya, dan aplikasi ini kebanyakan berbasis web. Untuk server nya, secara instan bisa di install lewat windows dengan menggunakan xaamp atau appserv, begitu juga di linux.
Apa kegunaan ticketing ini ? maksud dari ticketing adalah sebuah tiket ( tapi bukan tiket perjalanan ) yang di dalamnya menjelaskan status mengenai pekerjaan kita, dalam tiket tersebut terdapat dekripsi masalah yang kita hadapi, status nya bagaimana, pending, resolve, new, cancel ataupun close, sehingga dengan web base tiketing sistem ini, user bisa lihat antrian nya, status masalahnya sampai dimana, kapan selsai nya, apa saja yang akan dikerjakan oleh IT berikutnya, progressnya gimana, sehingga IT tidak akan terkesan ngga kerja, dan laporan nya pun akan jelas.

Jika tidak memungkinkan (atau terlalu rumit untuk dilaksanakan), kita bisa buat ticketing sendiri, dalam excel misalnya, dan kita bisa letakan di dalam NAS dimana akses nya untuk user lain hanya bisa Read saja, dan untuk memudahkan user tersebut, letakan saja shortcut di desktop yang akan mengarah ke NAS untuk melihat status tiket excel kita.
Untuk hal hal yang memerlukan persetujuan atasan, misalnya saja penambahan harddisk, kalau ticket berbasis web sangatlah mudah, kita tinggal mengirimkan status tiket web ke atasan kita untuk di approve via e-mail, sedangkan jika menggunakan ticketing excel, kita bisa mengirimkan e-mail dengan memberi links yang langsung mengarah ke ticket yangharus di approve oleh bos kita, dengan mereply e-mail kita.
Sehingga dengan demikian sistem laporan kita akan menjadi bagus dan rapih. selain tiketing, kita juga harus mendokumentasi, dokumentasi ini di Indonesia adalah hal yang paling buruk dan banyak orang yang malas dengan mendokumentasi / men data. Yang harus kita dokumentasi adalah, masalah, jenis jenis masalah, dan cara menanganinya (kalau sudah di tangani) kita bisa simpan dixcel lagi, atau kalau dengan menggunakan sistem tiketing sudah ada di dalamnya langsung (jadi kita tidak perlu mengisi 2x), selain itu kita juga harus mendokumentasi konfigurasi sistem yang ada di kantor, mulai dari ip address, server, username tujuanya adalah, jika suatu saat kita tidak ada, ( cuti ) kita tidak akan di ganggu oleh telpon kantor, selain itu, jika kita men train karyawan baru, anggap lah tidak memadai skillnya, kita bisa berikan dokumentasi itu padanya untuk di pelajari atau jadi bahan acuan.
beberapa field standar tiketing excel adalah: no kasusIP addressNama Problem StatusKeterangan sedangkan untuk dokumentasi nya no dok Problem Solve Keterangan
kita bisa update tiap bulan sebagai laporan hasil kerja kita kepada atasan. jika lebih kreatif, silahkan di kembangkan di excel dengan lebih baik, jika perlu di ms access.
6. Software Management
Untuk mengatur pc agar seragam kita harus mem pack software software yang kita beli dengan baik, kita bisa meletakan software software tersebut kedalam data center kita, dan sebaiknya gunakanlah software yang sudah legal, atau setidaknya usahakan lah untuk menggunakan software yang free dahulu. Kita harus menentukan software apa apa saja yang akan di butuhkan oleh user standart misalnya saja office, 7zip, winamp, avg free, ms framework, ip tools, vnc, firefox, acrobat reader dsb
Sehingga setiap client akan memiliki keseragaman sistem. dan untuk software yang sudah kita lisensi, simpanlah kedalam bagian report dan dokumentasi, mengenai register nya, product code nya,dll nya, sehingga data kita akan menjadi rapih dan teratur.
Jika user meminta software tertentu kita bisa install kan lewat VNC Rekomendasi saya untuk Standar Office software adalah
Windows.OfficeAcrobat readerantivirusantispywareimage viewercodecVNC serverip systray toolsYMFirefoxSet Auto IP (dhcp)Set Auto Update antivirus dan antispy to server (batch to schedule task)Set Auto scan interval (batch to schedule task)Set AutoBackup UserProfile (batch to schedule task)Set Auto Map Network Drive Printer (batch)Set Join DomainSet to print server (batch)Set to print PDF Server (batch)that’s it, make as image, and deploy to all pc.

7. Live CD
Terkadang live cd sangat kita butuhkan untuk menangani kasus OS yang bermasalah misalnya tidak mau boot, sehingga kita harus merestore OS tersebut, atau mengscan antivirus, atau juga membackup, untuk proses semacam itu kita bisa gunakan linux Live cd, atau windows live cd.
Live cd adalah sebuah cd yang memungkinkan kita untuk merunning OS yang berasal dari CD, CD tersebut secara fisik akan membuat sebuah ram drive dan menempatkan sebagian data penting nya kedalam ramdrivenya dan kita bisa merunning OS dari CD tersebut tampa adanya OS kita, di dalamnya biasanya tedapat banyak utility yang sangatberguna untuk troubleshooting.
Gunakanlah minipe MAS Edition, ataupun Linux Live CD untuk hal ini, akan sangat membantu kita.Jika komputer client tidak dilengkapi dengan cd rom, kita bisa memindahkan live cd kita kedalam usb flashdisk 512-1gb dan kita bisa mem boot melalui usb itu (untung untung motherboardnya bisa boot via usb)

8. Portable Apps Software
Ada banyak aplikasi portable yang bisa kita manfaatkan untuk mentroubleshoot masalah, software portable ini bisa kita simpan di NAS kita, dengan begitu, jika kita harus ke onsite, dan membutuhkan software khusus kita tidak harus membawa cd program atau usb yang berisi program, cukup bawa akses portable software tersebut dari jaringan dan semuanya selesai, beberapa aplikasi portable yang ada seperti contoh
IP-Tools_SFXNetwork ScannerAngry IP scannerAdapterWatchxp-AntiSpyHDDlife portableNorton Disk Doctor portableUltimate MBRGUISysinternals Process Explorerdst
jika ingin mencari portable software, ketikan saja “portable software” ke google, banyak sekali aplikasi yang dijadikan software, jika tidak menemukanya, silahkan e-mail ke saya, saya akan upload kan server saya secara cuma cuma

9. Automation
Untuk menghindari proses yang sama berulang ulang, silahkan buat automatisasinya, hal ini akan menghindarkan kita dari proses rutinitas yang akan membuat kita bosan dengan pekerjaan kita yang berulang ulang, misalnya sajaupdate antivirus,update anti spybackup NAS ke Backup Drivebackup data user ke backup drivememberi folder aksesmembuat user barusetting ip networkauto shutdown pc clientdan hal kecil lainya Semuanya bisa dilakukan secara otomatis melalui batch file windows xp atau shell scripting di linux, mengenai batch file windows xp, dapat di pelajari di tutorial saya sebelumnya tentang batch file.Kalau semuanya bisa dilakukan dengan 2x, bayangkan, begitu mudah nya kita mengelola ruang lingkup sistem komputer kita.
10. Spare Device
Hal ini banyak yang di abaikan banyak perusahaan, tidak mau menyimpan spare device, kebanyakan perusahaan lebih memilih menunggu device yang rusak dan menunggu proses order dulu untuk menyelesaikanya, hal ini menyebabkan user kehilangan waktu kerja dan user akan mengalami kerugian efisiensi kerja, sehingga untuk itu seorang it technicall support seharusnya menyimpan beberapa spare peralatan untuk mengganti device yang tiba tiba mengalami kerusakan sehingga akan menghilangkan downtime kerja user.
Beberapa peralatan yang biasanya harus di spare untuk pc client yang rakitan:
HarddiskRAMEthernet cardPowerSupplydan VGA
Dan atur aja untuk jumlahnya masing masing, dan sekali lagi, semuanya terdata dan terdokumentasi.

11. R&D
Dengan menggunakan Virtual Server
Kira kira itulah yang media yang tepat untuk seorang teknikal support, dengan memiliki komputer dengan spek yang canggih ( ram, prosesor, dan harddisk yang besar ) memungkinkan kita untuk mengadakan research mengenai kebuthan kebutuhan yang kira kira nantinya akan di butuhkan untuk masa mendatang, karena walau bagaimanapun, perusahaan itu sudah seharusnya berkembang, bersamaan dengan berkembanganya perusahaan berkembang juga infrastruktur IT dari yang sederhana menjadi yang lebih kompleks lagi.
Dengan adanya virtual server, kita bisa melakukan test server, bisa melakukan test konfigurasi, test software, dan lainya, tampa harus mengganggu infrastruktur yang sudah kita buat sebelumnya, sehingga pekerjaan kita akan lebih nyaman dan lebih baik, dan kemampuan kita pun akan selalu ter update karena kita selalu memilki media untuk bereksperimen.
Walaupun ini hanya eksperimen bukan berarti kita tidak mencantumkanya kedalam laporan, ini pun harus di buat, sebagai prestasi dari apa yang sudah kita developmen kan selama ini.

12. Internet gateway
Khusus untuk internet gateway, kita bisa menggunakan router khusus atau server khusus (bergantung dari koneksi ke luar nya apa), salah satu model internet gateway yang baik adalah filter lah port yang tidak di gunakan, gunakan saja port port yang sudah di tentukan, sehingga memudahkan kita untuk mengatur komputer user kita untuk terhindar dari trojan, spyware, dan program program penyusup lainya, sehingga dengan memfilter port akan meningkat kan kemanan sistem jaringan di perusahaan kita.
Beberapa port yang biasanya di buka adalah
http https ssh YM pop smtp dan port lainya
Kita bisa menggunakan linux untuk router, atau kita bisa gunakan windows juga, semua itu bergantung dari kita, mana yang mudah untuk kita konfigurasi gunakanlah hal itu Dengan Mengimplementasikan model semacam ini, beban kerja teknikal support akan lebih ringan, lebih banyak waktu untuk membuat report, lebih banyak waktu untuk melakukan riset, lebih banyak waktu untuk melakukan hal yang lebih penting dengan meng automatisasi rutinitas, semoga membantu

MENGUASAI
-          Menguasai komputer hardware dan software (trouble shooting jaringan)
-          Menguasai jaringan WAN/LAN
-          Familiar menggunakan database MySQL, SQL Server
-          Menguasai aplikasi mikrotik, aplikasi SAP, atau pembuatan program (programmer)

TOKOH
1.      Felia Salim
(lahir di Roma, Italia, 6 Desember 1957; umur 57 tahun) adalah seorang ekonom, professional dan aktivis Indonesia.Ia telah menduduki beberapa jabatan penting di berbagai lembaga dan perusahaan di Indonesia. Sejak 6 Februari 2008, dia menjabat sebagai Komisaris Bank Negara Indonesia (BNI) dan kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur pada bank milik pemerintah tersebut. Sebagai Dewan Penasehat Financial Governance Technical Support Aus AID, dan anggota Dewan Pengarah Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.
2.      DwiPurnomo
Head of Branch Office at Mizani Prima Tour & Travel, Banten Province, Indonesia Civic & Social Organization
-          Previous
Multazam Foundation, YayasanDarma Indonesia (YADIN), PT. Jungleland Asia
-          Education
STM Wongsorejo
Websites         
Company Website
Company Website
Technical Support
PT Bengawan Abadi Komputerindo
February 2000 – March 2006 (6 years 2 months) Harco Mangga Bussines Center
- Technical support hardware & software for PC, Laptop
- Technical support for system windows base (win 98, win 2000, win 2007, win 2007

SUMBER





Rabu, 13 Mei 2015

TEKNIK-TEKNIK ESTIMASI

TEKNIK–TEKNIK ESTIMASI
Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :
1. Keputusan Profesional
Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan
merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni. Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat
diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.
3. Rumus-rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :
Preliminary Design – our Analysis Phase
Detailed Design (DD) – our Design Phase
Code and Unit Tes (CUT) – same as ours
System Test – our System Test and Acceptance Phase
Ada 3 tipe penginputan dengan COCOMO
ATURAN PERSETUJUAN ESTIMASI PADA DEC
(DAN PERUSAHAAN BESAR LAINNYA)
Apakah perusahaan besar seperti DEC menggunakan pendekatanpendekatan
ini ? Ya, mereka menggunakan rumus-rumus, tetapi mereka tetap mengikuti aturan berikut ini :
• Jangan pernah menanyakan pada seseorang yang tidak
berpengalaman untuk melakukan estimasi.
• Lakukan estimasi secara berkelompok, jika anda mampu
menyediakan sumber daya manusianya.
• Jangan memaksa melakukan estimasi pada seseorang profesional,
seperti programmer.
• Jangan pernah mengambil rata-rata dari estimasi yang berbeda.
• Membagi persoalan menjadi bagian kecil secara mendetail selama
satu minggu atau kurang.
• Selalu tambahkan (kalikan ?) untuk kejadian yang tidak pasti.
Lihat bagian manajemen risiko.
• Selalu berikan jangka waktu ketika melakukan estimasi bagi
manajer atau klien.
• Gunakan naluri anda.

https://azenismail.wordpress.com/2013/06/19/sebutkan-teknik-teknik-estimasi-pada-proyek-sistem-informasi/
by:

ESTIMASI

ESTIMASI

Apa Itu ESTIMASI ?
Estimasi merupakan suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai Populasi dengan memakai nilai   sampel. Estimator adalah Nilai Penduga/ suatu statistik (median, modus, rerata, varian, deviasi standard, proporsi dll.) sampel yang digunakan untuk mengestimasi suatu parameter (median, modus, rerata, varian, deviasi standard, proporsi dll.) populasi.Contoh:rerata sampel menjadi estimator untuk rerata populasi. Misal, rerata tinggi 100 mahasiswa Poltekkes menjadi estimator untuk rerata tinggi keseluruhan mahasiswa Poltekkes .Proporsi sampel menjadi estimator untuk proporsi populasinya.
Estimator: setiap statistik (mean sampel,varians sampel) yang digunakan untuk mengestimasi sebuah parameter haruslah meliputi kriteria di bawah ini:
• Estimator tak bias
• Estimator konsisten
• Estimator terbaik

Sedangkan Estimate adalah nilai (value) tertentu dari estimator.
Misal, rerata tinggi 100 mahasiswa Poltekkes Bandung menjadi estimator untuk rerata tinggi keseluruhan mahasiswa Poltekkes Bandung. Jika diketahui melalui pengukuran bahwa rerata tinggi 100 orang mahasiswa Poltekkes Bandung  adalah 170 cm, maka dapat dikatakan bahwa rerata tinggi umumnya mahasiswa Poltekkes Bandung sekitar 170 cm. Angka 170 itu yang kita sebut Estimate
Contoh estimasi berbasis LOC :
PL CAD akan menerima data geometri dua dan tiga demensi dari seorang perekayasa yang akan berinteraksi dan mengontrol sistem CAD melalui suatu interface pemakai. Kajian spesifikasi sistem menunjukkan bahwa PL akan mengeksekusi Workstation dan harus berinteraksi dengan berbagai peripheral grafis komputer spt mouse, digitizer dan printer laser.
 Diketahui :
Perhitungan LOC untuk fungsi analisis geometri 3D (3DGA) :
Optimis      : 4600
most likely : 6900
pesimistik  : 8600
 EV = (4600 + 4*6900 + 8600) / 6
      = 6800 LOC
Jumlah tersebut dimasukkan ke dalam tabel, begitu juga untuk perhitungan yang
lain. Sehingga diperoleh :
 
Jika :
Produktifitas rata-rata organisasional = 620 LOC/person-month
Upah karyawan = $8.000 per bulan
Biaya per baris kode = $13
 Maka : Tingkat produktifitas = jumlah titik fungsi
                        jumlah orang-bulan
 Jumlah karyawan = 33200 LOC = 53,5 ≈ 54 orang
               620 LOC/bln
 Estimasi biaya proyek berdasar LOC
              = 33.200 LOC * $ 13
              = $ 431.600
 Estimasi biaya proyek berdasar upah
= 54 orang * $8.000
= $432.000
 Analisa titik fungsi (Function Point / FP )
Dekomposisi untuk perhitungan berbasis FP berfokus pada harga domain info daripada fungsi PL. Perencana proyek memperkirakan input, output, inquiry, file dan interface eksternal. Untuk tujuan perkiraan tersebut faktor pembobotan kompleksitas diasumsikan menjadi rata-rata.
Setiap faktor pembobotan kompleksitas diestimasi dan faktor penyesuaian kompleksitas dihitung seperti dibawah ini :
  
 Perkiraan harga domain informasi :

Jumlah FP = jumlah estimasi * bobot
 Total faktor pembobotan = ∑ Fi = 53.17
Total FP               = 318
 FP terestimasi = jumlah total * ( 0.65 + 0.01 * SFi)
= 318 * ( 0.65 + 0.01 * 53.17 )
= 375
Diketahui :
Produktifitas = 6.5 LOC/pm (dari historis)
Upah       = $ 8.000/m
Biaya FP    = $ 8.000 = $ 1.230
 65 LOC
Estimasi biaya proyek
= Biaya FP * FP terestimasi
= $ 1.230 * 375
= $ 461.250
Usaha terestimasi
= Total biaya = $ 461.250 = 58 p/m
   upah/p           $ 8.000
Jenis-jenis Estimasi
1. Estimasi Titik (Point estimation)
adalah suatu nilai(suatu titik)yang digunakan untuk menduga suatu parameter populasi.
2 .Estimasi Interval (Interval estimation)
adalah suatu interval yang menyatakan selang dimana suatu parameter populasi mungkin berada
2. Sebutkan teknik-teknik estimasi pada Proyek Sistem Informasi?
Tuliskan pada blog Anda yang terkoneksi dengan Studentsite
TEKNIK–TEKNIK ESTIMASI
Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :
1. Keputusan Profesional
Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan
merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni. Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat
diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.
3. Rumus-rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :
Preliminary Design – our Analysis Phase
Detailed Design (DD) – our Design Phase
Code and Unit Tes (CUT) – same as ours
System Test – our System Test and Acceptance Phase

by: https://putratwomixs.wordpress.com/2013/06/16/pengelolaan-proyek-sistem-informasi-estimasi/

Minggu, 19 April 2015

PERBEDAAN SKN DAN RTGS


SKN adalah singkatan dari Sistem Kliring Nasional Sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet Saldo Kliring serta pemilahan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. Pada proses Sistem Manual, perhitungan kliring akan didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh Peserta kliring.

RTGS adalah singkatan dari Real Time Gross Settlement, yaitu layanan transfer antar bank secara real time, jadi uang yang dikirim bakal langsung masuk ke rekening penerima uang tersebut. Kesimpulannya ngirim sekarang.

Sumber: http://yogihariyadani.blogspot.com/2015/04/perbedaan-skn-dan-rtgs.html

Senin, 19 Januari 2015

FORUM KONTROL DAN AUDIT SI

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian intern berkaitan dengan keandalan laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) tahun 1977 dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan/organisasi/entitas agar:
·         Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
·         Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya
·         Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

POST TEST KENDALI DAN AUDIT SI

Soal :

Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus.
Terdapat 15 area pengendalian, sebut dan jelaskan.
Jawaban :
Area Pengendalian ada 15 yaitu :
1. Integritas Sistem
2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
4. Backup dan Recovery
5. Contigency Planning
6. System S/W Support 
7. Dokumentasi
8. Pelatihan atau Training
9. Administrasi
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
11. Operasi
12. Telekomunikasi
13. Program Libraries
14. Application Support (SDLC)
15. Pengendalian Mikrokomputer
Penjelasan :

1. Integritas Sistem
a. Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
b. Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable
c. Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
d. Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
e. Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
f. Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh
2. Manajemen Sumber Daya
a. Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem
b. Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi
jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun
tetap dengan biaya yang wajar.
c. Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang
berkesinambungan
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
a. Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan
terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
b. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di
dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang
dibakukan dan disetujui.
4. Backup dan Recovery
a. Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning
(rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),
b. Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk
kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).
5. Contigency Planning
a. Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman
b. terhadap fasilitas pemrosesan SI
c. Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah
dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical
application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W
dan sebagainya.
6. System S/W Support
a. Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan
dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan
dengan S/W aplikasiDengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik
untuk integritas fungsionalnya
b. Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika
sistem secara menyeluruh (systemwide logical security) 
7. Dokumentasi
a. Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W
sistem
b. Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule
operasi,
c. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.
8. Pelatihan atau Training
a. Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan
staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
b. Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan
9. Administrasi
a. Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job
description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang
digunakan
b. Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk
semua sumber daya SI.
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a. Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali
akses ke sumber daya informasi
b. Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
c. Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi
11. Operasi
a. Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
b. Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus
terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk
run/restore/backup atas seluruh aplikasi
c. Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO,
penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.
12. Telekomunikasi
a. Review terhadap logical and physical access controls
b. Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange
(EDI)
c. Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan
komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran
telekomunikasi.
13. Program Libraries
a. Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source
code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application
test libraries development
b. Terdapat review atas prosedur quality assurance.
14. Application Support
a. Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem
b. Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen
c. proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
d. Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC
yang digunakan.
15. Microcomputer Controls
a. Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas
aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik
terhadap microcomputer yang dimiliki,
b. Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk
menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.